Ngelmu Alam

Sekali lagi memang kita harus mau tak mau tunduk pada rahasia alam semesta. Yang padanya, saya menjumpai Allah suka meletakkan pelajaran untuk kita. Untuk siapa yang mau membuka mata dan hatinya.

“Katakanlah: "Kalau sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula).” (Q.S. Al-Kahfi: 109)

“Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah (kering) nya, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (Q.S. Luqman: 27)

Rasulullah pun bersabda : “Demi Allah, dunia ini dibanding akhirat ibarat seseorang yang mencelupkan jarinya ke laut; air yang tersisa di jarinya ketika diangkat itulah nilai.

Dalam ilmu memahami perangkai diri kita maupun orang lain, Alam sejak dulu sudah memberikan analogi tak terbatas yang sangat-sangat mudah kita pahami dan selalu presisi jika kita tidak salah tafsir.

Salah satu contohnya kita bisa belajar pada kerang. Orang yang diluarnya terlihat keras, garang, biasanya dia memiliki satu sisi dalam dirinya yang sangat rentan dan rapuh. Seperti kerang yang memiliki cangkang keras dan ketika ditutup susah dibuka itu untuk melindungi dirinya yang sangat rapuh. Ada juga orang yang terlihat tenang, anggun, tapi mematikan. Seperti ulat-ulat matahari itu. Terlihat berbulu indah, namun ketika dipegang bisa jadi mematikan.

Dan alam masih menyimpan sangat banyak analogi seperti itu yang selalu menunggu orang yang lapang dan jeli hatinya untuk mengambil pelajaran daripadanya.

Tidak masalah seberapa berat ujian hidup yang kita jalani, seberapa galau yang kita rasakan. Asalakan seperti kerang, tangisan kita menelurkan mutiaraaa.... eyaaaaa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar